Kenyataan di atas kerap dialami oleh orang yang tadinya kaya, kemudian jatuh miskin. Ya semula tebu, tetapi ahkirnya tinggal ampas. Maka semua yang tadinya teman tiba - tiba menghilang . Namun tidak berarti si kaya pun tidak merasakan "pahit" nya kebenaran ini.
Semua orang butuh teman yang setia disegala waktu. Entah ia kaya atau miskin, cantik, tampan atau buruk rupa, pandai atau bodoh. Tidak ada manusia yang sika diperalat pada saat ia KAYA (kaya,sukses,pintar,dll) dan dicampakan begitu saja pada saat ia MISKIN.
Kenyataannya memang sulit untuk mencari seorang sahabat, baik bagi si kaya maupun si miskin. Oleh sebab itu siapapun anda jangan hanya "Mencari" sahabat, justru sebaliknya "Jadilah" sahabat bagi yang membutuhkan. Seperti Tuhan yang siap menjadi sahabat kapanpun kita mau. Tuhan memberkati...^_^
"Seorang sahabat menaruh kasih di setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran", Amsal (17 : 17)
Renungan harian,
Renungan harian,
0 komentar:
Posting Komentar